Pengaruh SDA Terhadap Pembangunan Nasional
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia.Kedua sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
Sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah Sumber daya Manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang akan menjadi beban bagi pembangunan suatu bangsa. Sedangkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah mutu Sumber Daya Manusia yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik, maupun non fisik. Untuk kepentingan akselarasi suatu pembangunan di bidang apapun, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu syarat utama. Oleh sebab itu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial dimana secara naluri manusia ingin hidup berkelompok. Manifestasi dari kehidupan kelompok antara lain adalah timbulnya organisasi / lembaga sosial dalam masyarakat, baik secara khusus maupun umum.
Pembangunan Sumber Daya Manusia secara makro merupakan hal yang penting dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan untuk menncapai tujuan pembangunan secara efektif dan efisien. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang terarah dan terencana disertai dengan pengelolaan yang baik dapat menghemat sumber daya lam, karena pengolahan dan pemakaian sumber daya alam dapat dilakukan dengan lebih berdayaguna dan berhasilguna.
Proses pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang harus ada di dalam organisasi. Namun demikian, dalam pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia perlu dipertimbangkan beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar organisasi bersangkutan.Pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi sebagai salah satu upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, merupakan suatu siklus yang harus dilakukan secara terus menerus, karena organisasi harus berkembang untuk mengatasi perubahan di luar organisasi.Untuk itu maka kemampuan Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi harus terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan dan perkembangan organisasi.Tujuan dari pendidikan dan pelatihan pada hakekatnya merupakan perumusan kemampuan yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan tersebut.Pengalaman merupakan modal yang besar artinya dalam menjalankan roda organisasi, agar dapat lebih berhasilguna dan berdayaguna.Akan tetapi karena salah satu ciri kehidupan modern adalah selalu terjadinya perubahan secara cepat, mak diperlukan dinamika yang tinggi dalam bentuk kemampuan intelektual untuk mengikuti perubahan dari perkembangan yang terjadi.
Pendidikan tinggi mempunyai peran dalam pembangunan bangsa, karena akan mendidik ilmuan yang berwawasan dan tenaga kerja professional yang mampu terampil untuk melaksanakan tugas pembangunan bangsa.
Bila pembangunan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan, dengan sumber-sumber alam, dengan kekayaan saja maka pembangunan tidak berfungsi, pembangunan merupakan suatu proses belajar. Pelajaran-pelajaran yang harus dikuasai dalam pembangunan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan teknologi-teknologi dan pola-pola kependudukan baru, cara produksi yang baru, kesadaran politik yang baru, artinya bagaimana memecahkan permasalahan yang timbul dewasa ini.
Bentuk pelajaran yang merupakan bagian penting dalam pembangunan ialah proses yang sukar didefinisikan dan yang dapat disebut proses belajar sosial. Belajar secara sosial mengandaikan suatu lingkungan yang juga dapat belajar dan yang ditentukan oleh interaksi dengan organisasi-organisasi yang juga dapat belajar.Perubahan-perubahan yang ada untuk memenuhi kebutuhan belajar dalam bidang pembangunan.Maka jelas harus ada suatu informasi kea rah pedasaan dan kawasan sekitar kota-kota besar yang dapat sampai pada penduduk yang paling miskin juga lewat lajur-lajur komunikasi tradisional seperti Kepala Desa, Pelayanan dan system pendidikan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia.Kedua sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.
Sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah Sumber daya Manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang akan menjadi beban bagi pembangunan suatu bangsa. Sedangkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah mutu Sumber Daya Manusia yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik, maupun non fisik. Untuk kepentingan akselarasi suatu pembangunan di bidang apapun, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu syarat utama. Oleh sebab itu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan
Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial dimana secara naluri manusia ingin hidup berkelompok. Manifestasi dari kehidupan kelompok antara lain adalah timbulnya organisasi / lembaga sosial dalam masyarakat, baik secara khusus maupun umum.
Pembangunan Sumber Daya Manusia secara makro merupakan hal yang penting dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan untuk menncapai tujuan pembangunan secara efektif dan efisien. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang terarah dan terencana disertai dengan pengelolaan yang baik dapat menghemat sumber daya lam, karena pengolahan dan pemakaian sumber daya alam dapat dilakukan dengan lebih berdayaguna dan berhasilguna.
Proses pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang harus ada di dalam organisasi. Namun demikian, dalam pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia perlu dipertimbangkan beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar organisasi bersangkutan.Pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi sebagai salah satu upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, merupakan suatu siklus yang harus dilakukan secara terus menerus, karena organisasi harus berkembang untuk mengatasi perubahan di luar organisasi.Untuk itu maka kemampuan Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi harus terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan dan perkembangan organisasi.Tujuan dari pendidikan dan pelatihan pada hakekatnya merupakan perumusan kemampuan yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan tersebut.Pengalaman merupakan modal yang besar artinya dalam menjalankan roda organisasi, agar dapat lebih berhasilguna dan berdayaguna.Akan tetapi karena salah satu ciri kehidupan modern adalah selalu terjadinya perubahan secara cepat, mak diperlukan dinamika yang tinggi dalam bentuk kemampuan intelektual untuk mengikuti perubahan dari perkembangan yang terjadi.
Pendidikan tinggi mempunyai peran dalam pembangunan bangsa, karena akan mendidik ilmuan yang berwawasan dan tenaga kerja professional yang mampu terampil untuk melaksanakan tugas pembangunan bangsa.
Bila pembangunan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan, dengan sumber-sumber alam, dengan kekayaan saja maka pembangunan tidak berfungsi, pembangunan merupakan suatu proses belajar. Pelajaran-pelajaran yang harus dikuasai dalam pembangunan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan teknologi-teknologi dan pola-pola kependudukan baru, cara produksi yang baru, kesadaran politik yang baru, artinya bagaimana memecahkan permasalahan yang timbul dewasa ini.
Bentuk pelajaran yang merupakan bagian penting dalam pembangunan ialah proses yang sukar didefinisikan dan yang dapat disebut proses belajar sosial. Belajar secara sosial mengandaikan suatu lingkungan yang juga dapat belajar dan yang ditentukan oleh interaksi dengan organisasi-organisasi yang juga dapat belajar.Perubahan-perubahan yang ada untuk memenuhi kebutuhan belajar dalam bidang pembangunan.Maka jelas harus ada suatu informasi kea rah pedasaan dan kawasan sekitar kota-kota besar yang dapat sampai pada penduduk yang paling miskin juga lewat lajur-lajur komunikasi tradisional seperti Kepala Desa, Pelayanan dan system pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Masalah-masalah Peningkatan SDM dalam upaya Pembangunan Nasional
2. Bagaimana mengatasi masalah PeningkatanSDM dalam upaya Pembangunan Nasional
1. Masalah-masalah Peningkatan SDM dalam upaya Pembangunan Nasional
2. Bagaimana mengatasi masalah PeningkatanSDM dalam upaya Pembangunan Nasional
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui masalah-masalah Peningkatan SDM dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatasi masalah Peningkatan SDM dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH-MASALAH PENINGKATAN SDM DALAM UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Pengaturan Sumber Daya Manusia adalah sangat sulit dan kompleks.Manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, latar belakang sosial budaya dan sebagainya yang bervariasi dan sering terbawa serta ke dalam unit kerja/ organiasi.
Jumlah penduduk yang beasar adalah merupakan salah satu modal dasar pembagunan nasional, tetapi penduduk yang tidaak memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerja akan menimbulkan masalah di dalam pembangunan nasional. Hampir setiap Negara mengalami masalah di dalam menangani masalah pengangguran. Penyebab timbulnya pengangguran adalah
1. Tidak dimilikinya pendidikan yang memadai
2. Tidak dimiliki bekal keterampilan untuk dapat melakukan aktifitas pekerjaan
Masalah-masalah yang akan timbul dari pengangguran :
1. Adanya kesenjangan sosial
2. Adanya kerawanan sosial
B. PENDEKATAN MASALAH
Konsep lepas landas dalam upaya pembagunan nasional dapat diartikan sebagai sifat kemandirian yaitu kemampuan membangun dengan kekuatan sendiri. Tolak ukur pembangunan nasional tidak terpusat pada besarnya ekonomis semata tetapi sekaligus mencangkup besaran-besaran sosial budaya seperti keberhasilan dalam pembentukan nilai kelembagaan, penampungan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan segenap harkat dan kehendak masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hasrat dan kehendak tersebut tercermin dalam masyarakat Indonesia yang ingin diwujudkan, yaitu masyarakat adil dan makmur baik materil maupun spiritual.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu penopang utama suatu masyarakat modern.Untuk itu maka dalam mengejar ketinggalan di bidang tersebut harus banyak belajar dan mencoba.Dalam upaya itu maka kita harus menitikberatkan kepada penguasaan kemampuan memproduksi ilmu dan teknologi tersebut, bukan sekedar memproduksikan dan mengkonsumsikan.Pendidikan keilmuan harus difokuskan kepada penguasaan metodologis pendidikan dan bukan sekedar penguasaan ilmu pengetahuan dan teoritis.
Teknologi merupakan penerapan teori-teori ilmiah dalam memecahkan masalah praktis baik berupa perangkat keras yang berupa peralatan maupun perangkat lunak yang berupa metode/teknik pemecahan masalah. Penguasaan teknologi tidak sekedar menguasai perincian teknis mengoprasikan peralatan, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu menguasai proses berfikir yang melandasi teknologi tersebut.
Filosofi mengenai produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang atau dapat dikatakan bahwa dalam suatu kehidupan tanpa suatu tujuan, baik individu maupun kelompok akan tidak berguna, hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
Produktivitas memiliki 2 dimensi yaitu : efektifitas dan efisiensi. Dimensi I (efektivitas) : pencapaian unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Sedangkan dimensi efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realiasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
Produktivitas individu mendapat perhatian cukup besar .hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sebenarnya produktivitas manapun bersumber dari individu yang melakukan kegiatan. Individu yang dimaksud adalah individu sebagai tenaga kerja yang memeiliki kualitas kerja yang memadai. Manfaat dari peningkatan produktivitas pada tingkat individu dapat dilihat dari :
1. Meningkatnya pendapatan jaminan sosial
2. Meningkatnya harkat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi individu
3. Meningkatnya motivasi kerja dan keinginan berprestasi
Tingginya pertumbuhan penduduk di suatu daerah tidak selalu berkaitan dengan buruknya prekonomian suatu daerah. Selama pertumbuhan penduduk diikuti dengan peningkatan penghasilan, karena semakin tinggi peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka makin tinggi produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat pendapatanya. daerah tersebut berarti masih dalam proses pengembangan. Namun demikian dimasa mendatang jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, maka dampaknya akan mengakibatkan turunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berarti pula membutuhkan penyediaan pangan, perumahan lahan untuk bekerja dan lapangan kerja yang cukup.Dengan demikian Sumber Daya Alam yang dibutuhkan makin meningkat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas individu dapt dinilai dari apa yag dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya dalam mengisi pembangunan yang akan terus berlangsung.
C. PEMECAHAN MASALAH
Penyelesaian yang dihadapi untuk menangani masalah pengangguran :
1. Program pembangunan yangmelibatkan masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat yang mwsih menganggur di program padat karya
2. Peningkatan mutu pendidikan dengan meningkatkan mutu pendidikan, maka tenaga-tenaga terdidik yang berkualitas akan memberikan manfaat bagi pembangunan nasional dan sekaligus dapat mengurangi pengagguran.
Pembangunan tidak merupakan suatu proses yang membujur lurus, melainkan merupakan suatu jaringan perubahan erat sekali hubungannya yang satudengan yang lain. Pendekatan terhadap pembangunan menurut pola dari atas ke bawah telah kehilangan kredibilitasnya karena pengalaman yang kurang mengenakkan.Partisipasi tanpa belajar dapat merupakan suatu latihan yang tidak berguna.Karena puhak-pihak yang terlibat justru kecewa dan karena tidak mendapatkan sukses yang diinginkan.
Bidang pembangunan, Negara-negara yang sedang berkembang telah mencatat sukses yang besar walaupun tidak seluruhnya sama. Setiap penilaian umum, masalah kemiskinan menghantui dunia dalam proposisi luas dan pada suatu skala yang tidak dapat diterima oleh seleuruh komponen dalam suatu bangsa dan Negara.
Pengalaman dalam bidang pembangunan selama 30 tahun menyarankan bahwa pendekatan birokratik terhadap kaum lemah harus digantidengan usaha-usaha yang menghidupkan motivsi dari dalam, akibat organisasi swadaya. Supaya swadaya itu dapat dicapai, mutlak perlua gar sebelumnya aspirsi kaum bawah dalam bidang material, sosial, dan spiritual dijabarkan dan pada waktu yang sama aspirasi itu hendaknya dikaitkan dengan ikatan-ikatan maupun kesempatan yang terkandung dalam berbagai situasi, baik ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Dalam hal ini kita tidak membedakan tekhologi maju, madya, sederhana tetapi memilih teknologi yang kita perlukan untuk pembangunan. Walaupun demikian pemilihan ini harus didasarkan pada kriteria, yaitu : produktivitas, kesempatan membuka lapangan pekerjaan dan tidak merusak lingkungan.
Secara keseluruhan teknologi harus merupakan pelengkap kemanusiaan dalam meningkatkan taraf kehidupan ke arah yang lebih baik, sebagai individu, organisasi dan yang lebih besar lagi adalah Negara dan bangsa.
BAB III
2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatasi masalah Peningkatan SDM dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH-MASALAH PENINGKATAN SDM DALAM UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Pengaturan Sumber Daya Manusia adalah sangat sulit dan kompleks.Manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, latar belakang sosial budaya dan sebagainya yang bervariasi dan sering terbawa serta ke dalam unit kerja/ organiasi.
Jumlah penduduk yang beasar adalah merupakan salah satu modal dasar pembagunan nasional, tetapi penduduk yang tidaak memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerja akan menimbulkan masalah di dalam pembangunan nasional. Hampir setiap Negara mengalami masalah di dalam menangani masalah pengangguran. Penyebab timbulnya pengangguran adalah
1. Tidak dimilikinya pendidikan yang memadai
2. Tidak dimiliki bekal keterampilan untuk dapat melakukan aktifitas pekerjaan
Masalah-masalah yang akan timbul dari pengangguran :
1. Adanya kesenjangan sosial
2. Adanya kerawanan sosial
B. PENDEKATAN MASALAH
Konsep lepas landas dalam upaya pembagunan nasional dapat diartikan sebagai sifat kemandirian yaitu kemampuan membangun dengan kekuatan sendiri. Tolak ukur pembangunan nasional tidak terpusat pada besarnya ekonomis semata tetapi sekaligus mencangkup besaran-besaran sosial budaya seperti keberhasilan dalam pembentukan nilai kelembagaan, penampungan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan
Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan segenap harkat dan kehendak masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hasrat dan kehendak tersebut tercermin dalam masyarakat Indonesia yang ingin diwujudkan, yaitu masyarakat adil dan makmur baik materil maupun spiritual.
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu penopang utama suatu masyarakat modern.Untuk itu maka dalam mengejar ketinggalan di bidang tersebut harus banyak belajar dan mencoba.Dalam upaya itu maka kita harus menitikberatkan kepada penguasaan kemampuan memproduksi ilmu dan teknologi tersebut, bukan sekedar memproduksikan dan mengkonsumsikan.Pendidikan keilmuan harus difokuskan kepada penguasaan metodologis pendidikan dan bukan sekedar penguasaan ilmu pengetahuan dan teoritis.
Teknologi merupakan penerapan teori-teori ilmiah dalam memecahkan masalah praktis baik berupa perangkat keras yang berupa peralatan maupun perangkat lunak yang berupa metode/teknik pemecahan masalah. Penguasaan teknologi tidak sekedar menguasai perincian teknis mengoprasikan peralatan, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu menguasai proses berfikir yang melandasi teknologi tersebut.
Filosofi mengenai produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang atau dapat dikatakan bahwa dalam suatu kehidupan tanpa suatu tujuan, baik individu maupun kelompok akan tidak berguna, hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.
Produktivitas memiliki 2 dimensi yaitu : efektifitas dan efisiensi. Dimensi I (efektivitas) : pencapaian unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Sedangkan dimensi efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realiasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan
Produktivitas individu mendapat perhatian cukup besar .hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sebenarnya produktivitas manapun bersumber dari individu yang melakukan kegiatan. Individu yang dimaksud adalah individu sebagai tenaga kerja yang memeiliki kualitas kerja yang memadai. Manfaat dari peningkatan produktivitas pada tingkat individu dapat dilihat dari :
1. Meningkatnya pendapatan jaminan sosial
2. Meningkatnya harkat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi individu
3. Meningkatnya motivasi kerja dan keinginan berprestasi
Tingginya pertumbuhan penduduk di suatu daerah tidak selalu berkaitan dengan buruknya prekonomian suatu daerah. Selama pertumbuhan penduduk diikuti dengan peningkatan penghasilan, karena semakin tinggi peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka makin tinggi produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat pendapatanya. daerah tersebut berarti masih dalam proses pengembangan. Namun demikian dimasa mendatang jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, maka dampaknya akan mengakibatkan turunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berarti pula membutuhkan penyediaan pangan, perumahan lahan untuk bekerja dan lapangan kerja yang cukup.Dengan demikian Sumber Daya Alam yang dibutuhkan makin meningkat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Produktivitas individu dapt dinilai dari apa yag dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya dalam mengisi pembangunan yang akan terus berlangsung.
C. PEMECAHAN MASALAH
Penyelesaian yang dihadapi untuk menangani masalah pengangguran :
1. Program pembangunan yangmelibatkan masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat yang mwsih menganggur di program padat karya
2. Peningkatan mutu pendidikan dengan meningkatkan mutu pendidikan, maka tenaga-tenaga terdidik yang berkualitas akan memberikan manfaat bagi pembangunan nasional dan sekaligus dapat mengurangi pengagguran.
Pembangunan tidak merupakan suatu proses yang membujur lurus, melainkan merupakan suatu jaringan perubahan erat sekali hubungannya yang satudengan yang lain. Pendekatan terhadap pembangunan menurut pola dari atas ke bawah telah kehilangan kredibilitasnya karena pengalaman yang kurang mengenakkan.Partisipasi tanpa belajar dapat merupakan suatu latihan yang tidak berguna.Karena puhak-pihak yang terlibat justru kecewa dan karena tidak mendapatkan sukses yang diinginkan.
Bidang pembangunan, Negara-negara yang sedang berkembang telah mencatat sukses yang besar walaupun tidak seluruhnya sama. Setiap penilaian umum, masalah kemiskinan menghantui dunia dalam proposisi luas dan pada suatu skala yang tidak dapat diterima oleh seleuruh komponen dalam suatu bangsa dan Negara.
Pengalaman dalam bidang pembangunan selama 30 tahun menyarankan bahwa pendekatan birokratik terhadap kaum lemah harus digantidengan usaha-usaha yang menghidupkan motivsi dari dalam, akibat organisasi swadaya. Supaya swadaya itu dapat dicapai, mutlak perlua gar sebelumnya aspirsi kaum bawah dalam bidang material, sosial, dan spiritual dijabarkan dan pada waktu yang sama aspirasi itu hendaknya dikaitkan dengan ikatan-ikatan maupun kesempatan yang terkandung dalam berbagai situasi, baik ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Dalam hal ini kita tidak membedakan tekhologi maju, madya, sederhana tetapi memilih teknologi yang kita perlukan untuk pembangunan. Walaupun demikian pemilihan ini harus didasarkan pada kriteria, yaitu : produktivitas, kesempatan membuka lapangan pekerjaan dan tidak merusak lingkungan.
Secara keseluruhan teknologi harus merupakan pelengkap kemanusiaan dalam meningkatkan taraf kehidupan ke arah yang lebih baik, sebagai individu, organisasi dan yang lebih besar lagi adalah Negara dan bangsa.
BAB III
PENUTUP
D. KESIMPULAN
Timbulnya krisis yang berkepanjangan karena sumber daya manusia yang ada tidak dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Supaya pembangunan nasional berhasil sejalan, selaras dalam sumber daya manusianya, manajemen sumber daya manusia harus diperbaiki dengan membuat Sumber Daya Manusia yang berkualitas, misalnya dengan pendidikan, anggaran penelitian diperbaiki, perbaikan gaji guru, anggaran pendidikan diperbesar. Untuk tidak lanjutnya dasar kebijakan politik, UU dirubah, diperbaiki dengan dibuat kerangka berfikir Indonesia baru, dengan memprioritaskan pembangunan nasional sebagai yang tertuang dalam pembukuan UUD1945 alinea keempat
Dalam suatu organisasi, unsur Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur yang penting, baik dalam peranannya sebagai perencana maupun pelaksana dan pimpinan sebagai pemegang tombak kekuasaan menjadi salah satu pemain inti yang dituntut mempunyai sikap yang baik, juga harus mampu menjadi motivator yang sekaligus berperan sebagai fasilitator. Dengan jumlah penduduk yang besar adan kaya akan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin, maka krisis yang ada akan dapat diatasi. Selain hal tersebut untuk tindak lanjut kedepannya adalah peningkatan mutu Sumber Daya Manusia sebagai tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sekarang dan yang akan datang.
Keberhasilan pembangunan akan ditandai dengan adanya pemanfaatan ilmu pengetahuian dan teknologi yang lebih canggih, oelh karena itu peningkatan kualitas SDM sangat mendesak dilaksanakan supaya mampu mengikuti berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut serta dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan produktivitas, diantaranya dengan peningkatan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan harus dilakukan sesegera mungkin. Jika hal ini tidak dilakukan maka Sumber Daya Manusia Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan Negara lain dalam pasar kerja di dalam negri sekalipun, karena nampaknya sedikit demi sedikit menjelang berlakunya era perdagangan bebas ini telah masuk pekerja-pekerja tingkat menengah ke Indonesia. Konsep link and match yang telah dipersiapkan oleh pemerintah harus segera di implementasikan sehingga ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat dikurangi agar pembangunan yang ada dapat terus dijalankan sesuai dengan yang telah diterapkan.
E. SARAN
Timbulnya krisis yang berkepanjangan, karena Sumber daya Manusia yang ada tidak dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Supaya pembanguanan nasional berhasil sejalan, selaras dalam sumber daya manusianya, Manajemen SDM harus diperbaiki dengan membuat SDM yang berkualitas, misalnya dengan pendidikan, anggaran penelitian diperbaiki, perbaikan gaji guru, anggran pendidikan diperbesar. Untuk tindak lanjutnya dasar kebijakan politik, UU dirubah, diperbaiki dengan dibuat kerangka berfikir Indonesia baru, dengan memprioritaskan pembangunan nasional sebagai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
Dengan jumlah penduduk yang besar dan kaya akan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin maka krisis yang ada akan dapat diatasi. Selain hal tersebut untuk tidak berlanjut adalah peningkatan mutu sumber daya manusia sebagai tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sekarang dan yang akan datang.
Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.
Web : https://www.arjuno06.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment