Gaming

Mengulas tentang dunia Game

Sejarah

Mengulas berbagai sejarah di dunia

Indonesia

Mengulas tentang Negara Indonesia

Pembelajaran materi dan Tutorial

Memberikan Materi dan Tutorial

Dan Lain-Lain

Mengulas berbagai hal lain...

Friday, March 27, 2015

Pengaruh SDA terhadap Pembangunan Ekonomi

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua, aamiin.



Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi

Sebelum kalian memahami fungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi, kalian perlu terlebih dahulu memahami tentang pengertian dan sifat pembangunan ekonomi.


a. Pengertian dan Sifat Pembangunan Ekonomi


Apa yang dimaksud dengan istilah pembangunan ekonomi ? Istilah pembangunan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi sering dianggap sama pengertiannya, padahal kedua istilah itu mengandung arti yang berbeda. Untuk lebih memahaminya, kamu perhatikan gambar berikut.




Grafik Pendapatan Nasional per Kapita dari tahun 2008-2012


Gambar di atas menunjukkan contoh terjadinya pertumbuhan ekonomi. Terjadinya pertumbuhan ekonomi di suatu negara jika terjadi kenaikan output atau kenaikan pendapatan nasional per kapita. Misalnya dari gambar di atas pendapatan nasional per kapita sebesar 9.025.532,00 pada tahun 2011 dan pada tahun 2012 sebesar 9.490.533,00. Dari tahun 2011 ke tahun 2012, pendapatan nasional Indonesia per kapita naik sebesar 5%. Kenaikan sebesar 5% itu menunjukkan terjadinya pertumbuhan ekonomi sebesar 5%. Namun pada kondisi tersebut belum dapat dikatakan terjadi pembangunan ekonomi. Kapan suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi?


Pembangunan ekonomi adalah proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu daerah atau negara meningkat dalam jangka panjang, disertai dengan perubahan ciri-ciri penting dalam masyarakat, yaitu perubahan dalam teknologi, pola pikir masyarakat maupun kelembagaannya. Berdasarkan pengertian di atas, pembangunan ekonomi memiliki empat sifat penting. Pembangunan ekonomi merupakan:


1) Suatu Proses

Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses, artinya bahwa pembangunan ekonomi itu berlangsung secara terus menerus, bukan merupakan kegiatan yang sifatnya sementara atau insidental.


2) Usaha untuk meningkatkan pendapatan per kapita

Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, jika terjadi kenaikan dalam pendapatan per kapita. Karena kenaikan pendapatan per kapita tersebut merupakan cermin terjadinya kesejahteraan ekonomi masyarakat.


3) Kenaikan pendapatan per kapita berlangsung dalam jangka panjang

Pendapatan per kapita, secara rata-rata meningkat dari tahun ke tahun. Akan tetapi, bukan berarti bahwa pendapatan per kapita harus mengalami kenaikan terus menerus, pada suatu waktu tertentu dapat turun, namun turunnya tidak terlalu besar.


4) Kenaikan pendapatan per kapita diikuti dengan terjadinya perubahan teknologi dan atau kelembagaan

Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, bukan saja berarti peningkatan pendapatan per kapita, namun kenaikan pendapatan per kapita yang diikuti pula dengan terjadinya perubahan teknologi. Misalnya di sektor pertanian, yang dulunya pengolahan lahan menggunakan tenaga hewan untuk membajak sawah diganti dengan menggunakan traktor.


Wawasan


Pendapatan nasional merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh penduduk di suatu negara atas penggunaan faktor-faktor produksi yang dihitung selama satu periode, biasanya selama satu tahun kalender. Pendapatan per kapita adalah pendapatan total suatu negara dibagi dengan jumlah penduduk di negara tersebut. Suatu negara dikatakan terjadi pertumbuhan ekonomi, jika pendapatannya mengalami kenaikan. Suatu negara dikatakan terjadi pembangunan ekonomi, jika negara itu pendapatan per kapitanya mengalami kenaikan, dengan syarat kenaikan pendapatan per kapita itu dicapai dengan menggunakan teknologi modern atau dibarengi dengan adanya perubahan pola pikir masyarakat atau kelembagaan.


Setelah kalian memahami pengertian pembangunan ekonomi, selanjutnya kalian dapat memahami tentang pentingnya Sumber Daya Alam (SDA) dalam pembangunan ekonomi. Adapun rangkuman perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi dapat dibaca pada artikel ini.



b. Pentingnya Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Ekonomi

Seberapa penting fungsi dan peran Sumber Daya Alam dalam pembangunan ekonomi ? Untuk memahami pentingnya sumber daya alam terhadap pembangunan ekonomi, marilah kita belajar dari sejarah yang menunjukkan bahwa masyarakat di suatu tempat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki. Misalnya, penduduk di Kalimantan dapat mengolah batu bara dan emas, itu semua akan menghasilkan pendapatan bagi mereka atau Di Riau dengan tambang minyaknya. Sampai sekarang masih banyak orang yang mengatakan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan adalah karena tidak cukupnya sumber-sumber alam yang dimilikinya. Memang benar, rendahnya pendapatan di suatu daerah antara lain disebabkan oleh minimnya sumber-sumber alam yang tersedia baik dalam arti jumlah, jenis maupun kualitasnya. Tanpa adanya sumber-sumber alam di suatu negara, maka tidak akan banyak harapan negara tersebut untuk berhasil dalam pembangunan ekonominya dan begitu juga sebaliknya. Contoh sejarah nusantara menunjukkan bahwa beberapa kerajaan seperti Kahuripan dan Singosari yang memanfaatkan air sungai Brantas untuk irigasi, ternyata membawa kemakmuran.


Selain itu, sejarah dunia menunjukkan bahwa kenaikan harga minyak tahun 1974, menyebabkan negara Kuwait, Saudi Arabia, dan Uni Arab Emirat sebagai negara penghasil minyak mencapai pendapatan per kapita tertinggi di dunia. Dari data ini, dirasakan pentingnya sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi.


Simon Kuznets mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dibatasi oleh kekurangan absolut dari sumber daya alam. Pernyataan Simon Kuznets itu mengandung arti tersirat bahwa negara-negara yang miskin sumber daya alam, akan terhambat pertumbuhan ekonominya.


Mengenal Tokoh


Adam Smith mengemukakan teori tentang “absolute comparative advantage”. Teori tersebut mengatakan bahwa setiap masyarakat berproduksi sesuai dengan keunggulan komparatif yang dimilikinya. Artinya adalah bahwa masyarakat yang kaya akan sumber daya alam, akan lebih mampu berproduksi dibandingkan dengan masyarakat lain yang lebih sedikit sumber daya alamnya.


Renungkan


Jika suatu negara ingin meningkatkan pertumbuhan ekonominya, SDA harus mampu menunjang pertumbuhan ekonomi itu. Untuk itu, kalian sebagai penerus bangsa harus membantu bagaimana cara menjaga dan menggunakan serta melestarikan sumber daya alam dengan baik.


Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam memiliki banyak sekali manfaat bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Nah sekarang fikirkanlah, apabila negara kita ingin meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dapatkah potensi sumber daya alam yang kita miliki tersebut dapat menunjang pertumbuhan ekonomi itu ? Untuk dapat mengetahui jawabannya, mari kita baca uraian berikut.


Kenyataan yang terjadi di negara Indonesia menunjukkan bahwa salah satu masalah yang harus dihadapi saat ini adalah semakin tipisnya persediaan sumber daya alam. Berarti, apabila sumber daya alam terus dieksploitasi untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, kemungkinan dalam beberapa saat lagi pertumbuhan akan terhenti, yang berarti pembangunan ekonomi akan mengalami kemandegan. Kemandegan ini disebabkan karena habisnya pasokan sumber daya alam.


Bagaimana cara untuk mengelola sumber daya alam yang bertanggung jawab dan permasalahannya, akan dibahas pada uraian materi selanjutnya setelah kalian memahami tentang peranan SDA dalam pembangunan ekonomi. Untuk melihat fungsi dan peran sumber daya alam dalam pembangunan ekonomi, akan dibedakan fungsi dan peran SDA hayati dan SDA non hayati.



c. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hayati terhadap Pembangunan Ekonomi


Untuk mempelajari secara rinci bagaimana fungsi dan peran sumber daya alam hayati sebenarnya terhadap pembangunan ekonomi, bacalah uraian materi berikut.


Maksud sumber daya alam hayati adalah semua makhluk hidup, seperti tumbuhan, hewan, mikroba, yang ada di muka bumi ini. Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia, diantaranya: bahan makanan (padi, sagu, gandum, tebu), bahan bangunan (jati, mahoni), bahan bakar (kelapa sawit, jarak), dan obat (jahe, kina, kunir).


Terkait dengan fungsi dan peran sumber daya alam hayati, kalian perlu mengetahui bahwa Indonesia dikenal sebagai Negara agraris, karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai pencaharian dibidang pertanian atau bercocok tanam. Indonesia memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang telah siap tanam, dimana sebagian besar lahan tersebut dapat ditemukan di Pulau Jawa. Pemanfaatan SDA hayati yang berupa hewan, dapat digunakan sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, misalnya kerbau dapat digunakan sebagai alat bantu pengolah tanah sawah, kuda dapat digunakan sebagai alat bantu transportasi dan lain sebagainya.


Sumber daya alam hayati merupakan ciptaan Tuhan untuk dimanfaatkan oleh manusia, namun untuk dapat memanfaatkannya, masih perlu diolah. Perlu kalian pahami bahwa produksi pertanian adalah hasil dari SDA hayati yang merupakan hasil langsung dari aktivitas produksi.


Peran sektor pertanian yang merupakan dari hasil SDA hayati terhadap pendapatan nasional, dapat dilihat pada fakta bahwa Indonesia mendapat penghargaan dari Food and Agricultural Organization (FAO) atas keberhasilannya dalam swasembada beras.


Sebagian besar masyarakat di Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor agraris, misalnya bercocok tanam, beternak, ataupun lainnya. Dapat diambil kesimpulan bahwa pertanian adalah sektor penting di Indonesia dengan beberapa alasan sebagai berikut:



Pertanian di Indonesia merupakan potensi SDA yang besar dan beragam.
Pangsa terhadap pendapatan nasional, cukup besar.
Besarnya penduduk Indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini.
Menjadi basis pertumbuhan pedesaan di Indonesia.


Peranan pertanian terhadap pendapatan nasional sangat erat kaitannya dengan peranan pertanian terhadap perekonomian. Peranan sektor pertanian bagi perekonomian Indonesia cukup signifikan. Hal ini dapat ditunjukkan pada kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional yang cukup besar.



Wawasan


Pendapatan nasional merupakan jumlah keseluruhan pendapatan yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat selama periode tertentu, untuk Indonesia ditetapkan selama satu tahun kalender. Produk Domestik Bruto (PDB) adalah pendapatan nasional yang dihasilkan oleh wilayah suatu negara (dihasilkan oleh warga negara pada suatu negara maupun warga negara asing yang tinggal di suatu negara). Sedangkan Pendapatan Nasional Bruto (PNB) adalah pendapatan nasional yang dihasilkan oleh seluruh warga negara (baik yang tinggal di dalam negeri maupun di luar negeri). Tidak banyak orang yang tahu dan paham bahwa sektor pertanian memberi sumbangan yang cukup besar pada pendapatan nasional (PDB) negara, dan banyak yang beranggapan bahwa sektor pertanian hanyalah sektor sampingan yang tidak perlu terlalu diperhatikan. Meskipun sektor pertanian hanya memberi 14% sumbangan terhadap pendapatan nasional (PDB), sektor ini menjadi barang komoditi yang paling dicari oleh masyarakat, karena menjadi sektor ini merupakan kebutuhan primer dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Oleh sebab itu, sektor pertanian harus diperhatikan dengan lebih baik. Dengan meningkatkan hasil produksi dari sektor pertanian, selain bermanfaat sebagai pemenuh kebutuhan setiap individu dan keluarga, juga bisa menjadi sektor yang amat menguntungkan apabila dibawa ke pangsa pasar terutama pada pangsa pasar yang lebih luas.


Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa peran SDA Hayati terhadap pembangunan ekonomi, adalah:


1) Menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)

Apabila dilihat dari segi ekonomi, sektor pertanian ini mampu menaikkan PDB negara dan membawa keuntungan.


2) Penyedia Lapangan Pekerjaan

Peran SDA Hayati dalam bentuk produksi pertanian, mampu menyediakan lapangan pekerjaan yang cukup banyak bagi masyarakat.



3) Menyejahterakan Petani

Sektor pertanian merupakan sumber utama kehidupan dan pendapatan masyarakat petani. Menyejahterakan disini mengandung arti luas, yaitu mampu meningkatkan partisipasi petani dan mampu meningkatkan keadaan sosial ekonomi petani melalui peningkatan akses terhadap teknologi, modal, dan pasar.


4) Penyedia Pangan Masyarakat

Keterkaitan peran petani dengan masyarakat dapat dianalogikan sebagai keterkaitan antara produsen dan konsumen. Oleh karena itu, terdapat saling ketergantungan antara peran petani dengan masyarakat dalam pemenuhan setiap kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, profesi sebagai petani mampu mengurangi angka pengangguran yang cukup besar, dimana sektor pertanian terbuka secara luas dengan starat memiliki modal dan pengetahuan yang cukup, dalam pengelolaan usaha tani itu.


5) Menjadi Basis Pertumbuhan Ekonomi

Sektor pertanian meski hanya menyumbang tidak sampai dari seperempat pendapatan negara, tetapi menjadi penopang terhadap pendapatan dari setiap negara terutama di Indonesia yang tiap tahunnya mengekspor mete, beras, dan berbagai bahan pokok lainnya dalam pangan, menjadi pemasukan devisa negara tiap tahunnya. Dari data BPS 2010, sektor pertanian menempati peringkat ke-2 dalam pendapatan negara tiap tahunnya setelah sektor industri .



d. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Non Hayati terhadap Pembangunan Ekonomi


Untuk mempelajari secara rinci bagaimana fungsi dan peran sumber daya alam non hayati sebenarnya terhadap pembangunan ekonomi, simaklah uraian materi berikut.


Sumber daya alam non hayati adalah SDA yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, tanah, angin, dan sinar matahari.









Pembangkit Listrik Tenaga Air



Air adalah salah satu kebutuhan utama makhluk hidup karena tubuh makhluk hidup di bumi ini sebagian besar terdiri dari cairan. Dari total wilayah perairan yang ada di dunia, 97% merupakan air asin (laut, samudera), dan hanya 3% yang merupakan air tawar (sungai, danau). Air juga digunakan oleh manusia untuk pengairan, penambangan, bahan dasar industri minuman, dan asset rekreasi. Dibidang energi, teknologi yang menggunakan air sebagai sumber listrik pengganti minyak bumi, telah dan akan terus berkembang, karena selain terbarukan, energi yang dihasilkanpun cenderung tidak berpolusi.


Angin mampu menghasilkan energi listrik dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang terbarukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin, jauh lebih bersih dari residu dibandingkan dengan yang dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.


Tanah adalah salah satu SDA non hayati yang penting untuk menunjang pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan tanaman dari sektor pertanian dan perkebunan, secara langsung terkait dengan tingkat kesuburan dan kualitas tanah. Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti: udara, air, dan mineral.


Selain contoh di atas, sumber daya non hayati yang juga sangat penting adalah bahan tambang. SDA hasil penambangan, memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia, seperti: sebagai bahan dasar infrastruktur, sumber energi, kendaraan bermotor, maupun sebagai hiasan. Beberapa contoh hasil tambang dan pemanfaatannya misalnya avtur untuk bahan bakar pesawat terbang, minyak tanah untuk bahan baku lampu minyak, bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor, solar untuk bahan bakar kendaraan disel, batu bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga, bijih besi untuk peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Bahan tambang merupakan semua mineral dan batuan, kecuali mineral logam dan energi, yang digali dan diproses untuk penggunaan akhir industri dan konstruksi, bahan tambang termasuk juga mineral logam yang bukan untuk dilebur seperti: bauksit, kromit, mangan, ilmenit, bijih, zircon, dan lain-lain.


Wawasan


Indikator tingkat kualitas pertumbuhan, antara lain: dilihat dari kemampuan pemerintah dalam menekan angka pengangguran dan angka kemiskinan. Peningkatan PDB Indonesia selama ini, kurang signifikan dalam menyerap pengangguran dan penurunan tingkat kemiskinan. Pertumbuhan pendapatan nasional, seharusnya tidak hanya terfokus dengan kenaikan jumlah nominal, namun juga mengusahakan agar kenaikan itu berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja, penurunan kesenjangan distribusi pendapatan, dan penurunan jumlah kemiskinan.


Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--

Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.

Pengaruh SDA Terhadap Pembangunan Nasional



Pengaruh SDA Terhadap Pembangunan Nasional

BAB I


PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG


Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut sumber daya (resources), baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia.Kedua sumber daya tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu pembangunan.


Sumber daya manusia dapat dilihat dari dua aspek, yaitu : kuantitas dan kualitas. Kuantitas adalah Sumber daya Manusia. Kuantitas sumber daya manusia tanpa disertai dengan kualitas yang akan menjadi beban bagi pembangunan suatu bangsa. Sedangkan kualitas Sumber Daya Manusia adalah mutu Sumber Daya Manusia yang menyangkut kemampuan, baik kemampuan fisik, maupun non fisik. Untuk kepentingan akselarasi suatu pembangunan di bidang apapun, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia merupakan salah satu syarat utama. Oleh sebab itu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan


Manusia pada hakekatnya adalah makhluk sosial dimana secara naluri manusia ingin hidup berkelompok. Manifestasi dari kehidupan kelompok antara lain adalah timbulnya organisasi / lembaga sosial dalam masyarakat, baik secara khusus maupun umum.


Pembangunan Sumber Daya Manusia secara makro merupakan hal yang penting dalam rangka meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia dan untuk menncapai tujuan pembangunan secara efektif dan efisien. Pengembangan Sumber Daya Manusia yang terarah dan terencana disertai dengan pengelolaan yang baik dapat menghemat sumber daya lam, karena pengolahan dan pemakaian sumber daya alam dapat dilakukan dengan lebih berdayaguna dan berhasilguna.


Proses pengembangan Sumber Daya Manusia merupakan kegiatan yang harus ada di dalam organisasi. Namun demikian, dalam pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia perlu dipertimbangkan beberapa faktor, baik dari dalam maupun dari luar organisasi bersangkutan.Pendidikan dan pelatihan dalam suatu organisasi sebagai salah satu upaya untuk pengembangan sumber daya manusia, merupakan suatu siklus yang harus dilakukan secara terus menerus, karena organisasi harus berkembang untuk mengatasi perubahan di luar organisasi.Untuk itu maka kemampuan Sumber Daya Manusia dalam suatu organisasi harus terus ditingkatkan seiring dengan kemajuan dan perkembangan organisasi.Tujuan dari pendidikan dan pelatihan pada hakekatnya merupakan perumusan kemampuan yang diharapkan dari pendidikan dan pelatihan tersebut.Pengalaman merupakan modal yang besar artinya dalam menjalankan roda organisasi, agar dapat lebih berhasilguna dan berdayaguna.Akan tetapi karena salah satu ciri kehidupan modern adalah selalu terjadinya perubahan secara cepat, mak diperlukan dinamika yang tinggi dalam bentuk kemampuan intelektual untuk mengikuti perubahan dari perkembangan yang terjadi.


Pendidikan tinggi mempunyai peran dalam pembangunan bangsa, karena akan mendidik ilmuan yang berwawasan dan tenaga kerja professional yang mampu terampil untuk melaksanakan tugas pembangunan bangsa.


Bila pembangunan tidak dapat disamakan dengan pertumbuhan, dengan sumber-sumber alam, dengan kekayaan saja maka pembangunan tidak berfungsi, pembangunan merupakan suatu proses belajar. Pelajaran-pelajaran yang harus dikuasai dalam pembangunan adalah kemampuan menyesuaikan diri dengan teknologi-teknologi dan pola-pola kependudukan baru, cara produksi yang baru, kesadaran politik yang baru, artinya bagaimana memecahkan permasalahan yang timbul dewasa ini.


Bentuk pelajaran yang merupakan bagian penting dalam pembangunan ialah proses yang sukar didefinisikan dan yang dapat disebut proses belajar sosial. Belajar secara sosial mengandaikan suatu lingkungan yang juga dapat belajar dan yang ditentukan oleh interaksi dengan organisasi-organisasi yang juga dapat belajar.Perubahan-perubahan yang ada untuk memenuhi kebutuhan belajar dalam bidang pembangunan.Maka jelas harus ada suatu informasi kea rah pedasaan dan kawasan sekitar kota-kota besar yang dapat sampai pada penduduk yang paling miskin juga lewat lajur-lajur komunikasi tradisional seperti Kepala Desa, Pelayanan dan system pendidikan.

B. RUMUSAN MASALAH


1. Masalah-masalah Peningkatan SDM dalam upaya Pembangunan Nasional


2. Bagaimana mengatasi masalah PeningkatanSDM dalam upaya Pembangunan Nasional


C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui masalah-masalah Peningkatan SDM dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional


2. Untuk mengetahui langkah-langkah mengatasi masalah Peningkatan SDM dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Nasional



BAB II


PEMBAHASAN


A. MASALAH-MASALAH PENINGKATAN SDM DALAM UPAYA PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN NASIONAL


Pengaturan Sumber Daya Manusia adalah sangat sulit dan kompleks.Manusia mempunyai pikiran, perasaan, status, keinginan, latar belakang sosial budaya dan sebagainya yang bervariasi dan sering terbawa serta ke dalam unit kerja/ organiasi.


Jumlah penduduk yang beasar adalah merupakan salah satu modal dasar pembagunan nasional, tetapi penduduk yang tidaak memiliki kemauan dan kemampuan untuk bekerja akan menimbulkan masalah di dalam pembangunan nasional. Hampir setiap Negara mengalami masalah di dalam menangani masalah pengangguran. Penyebab timbulnya pengangguran adalah


1. Tidak dimilikinya pendidikan yang memadai


2. Tidak dimiliki bekal keterampilan untuk dapat melakukan aktifitas pekerjaan


Masalah-masalah yang akan timbul dari pengangguran :


1. Adanya kesenjangan sosial


2. Adanya kerawanan sosial



B. PENDEKATAN MASALAH


Konsep lepas landas dalam upaya pembagunan nasional dapat diartikan sebagai sifat kemandirian yaitu kemampuan membangun dengan kekuatan sendiri. Tolak ukur pembangunan nasional tidak terpusat pada besarnya ekonomis semata tetapi sekaligus mencangkup besaran-besaran sosial budaya seperti keberhasilan dalam pembentukan nilai kelembagaan, penampungan aspirasi dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan


Tujuan pembangunan nasional adalah mewujudkan segenap harkat dan kehendak masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara dengan wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.Hasrat dan kehendak tersebut tercermin dalam masyarakat Indonesia yang ingin diwujudkan, yaitu masyarakat adil dan makmur baik materil maupun spiritual.


Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan salah satu penopang utama suatu masyarakat modern.Untuk itu maka dalam mengejar ketinggalan di bidang tersebut harus banyak belajar dan mencoba.Dalam upaya itu maka kita harus menitikberatkan kepada penguasaan kemampuan memproduksi ilmu dan teknologi tersebut, bukan sekedar memproduksikan dan mengkonsumsikan.Pendidikan keilmuan harus difokuskan kepada penguasaan metodologis pendidikan dan bukan sekedar penguasaan ilmu pengetahuan dan teoritis.


Teknologi merupakan penerapan teori-teori ilmiah dalam memecahkan masalah praktis baik berupa perangkat keras yang berupa peralatan maupun perangkat lunak yang berupa metode/teknik pemecahan masalah. Penguasaan teknologi tidak sekedar menguasai perincian teknis mengoprasikan peralatan, tetapi lebih jauh dari itu, yaitu menguasai proses berfikir yang melandasi teknologi tersebut.


Filosofi mengenai produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena makna produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala bidang atau dapat dikatakan bahwa dalam suatu kehidupan tanpa suatu tujuan, baik individu maupun kelompok akan tidak berguna, hari ini harus lebih baik daripada kemarin dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini.


Produktivitas memiliki 2 dimensi yaitu : efektifitas dan efisiensi. Dimensi I (efektivitas) : pencapaian unjuk kerja yang maksimal, dalam arti pencapaian target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Sedangkan dimensi efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan masukan dengan realiasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan


Produktivitas individu mendapat perhatian cukup besar .hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa sebenarnya produktivitas manapun bersumber dari individu yang melakukan kegiatan. Individu yang dimaksud adalah individu sebagai tenaga kerja yang memeiliki kualitas kerja yang memadai. Manfaat dari peningkatan produktivitas pada tingkat individu dapat dilihat dari :



1. Meningkatnya pendapatan jaminan sosial


2. Meningkatnya harkat dan martabat serta pengakuan terhadap potensi individu


3. Meningkatnya motivasi kerja dan keinginan berprestasi


Tingginya pertumbuhan penduduk di suatu daerah tidak selalu berkaitan dengan buruknya prekonomian suatu daerah. Selama pertumbuhan penduduk diikuti dengan peningkatan penghasilan, karena semakin tinggi peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, maka makin tinggi produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat pendapatanya. daerah tersebut berarti masih dalam proses pengembangan. Namun demikian dimasa mendatang jika pertumbuhan penduduk tidak dikendalikan, maka dampaknya akan mengakibatkan turunnya daya tampung dan daya dukung lingkungan. Pertumbuhan penduduk yang tinggi berarti pula membutuhkan penyediaan pangan, perumahan lahan untuk bekerja dan lapangan kerja yang cukup.Dengan demikian Sumber Daya Alam yang dibutuhkan makin meningkat untuk memenuhi kebutuhan manusia.


Produktivitas individu dapt dinilai dari apa yag dilakukan oleh individu tersebut dalam kerjanya. Produktivitas individu adalah bagaimana seseorang melaksanakan pekerjaannya dalam mengisi pembangunan yang akan terus berlangsung.



C. PEMECAHAN MASALAH


Penyelesaian yang dihadapi untuk menangani masalah pengangguran :


1. Program pembangunan yangmelibatkan masyarakat pada umumnya dan khususnya masyarakat yang mwsih menganggur di program padat karya


2. Peningkatan mutu pendidikan dengan meningkatkan mutu pendidikan, maka tenaga-tenaga terdidik yang berkualitas akan memberikan manfaat bagi pembangunan nasional dan sekaligus dapat mengurangi pengagguran.


Pembangunan tidak merupakan suatu proses yang membujur lurus, melainkan merupakan suatu jaringan perubahan erat sekali hubungannya yang satudengan yang lain. Pendekatan terhadap pembangunan menurut pola dari atas ke bawah telah kehilangan kredibilitasnya karena pengalaman yang kurang mengenakkan.Partisipasi tanpa belajar dapat merupakan suatu latihan yang tidak berguna.Karena puhak-pihak yang terlibat justru kecewa dan karena tidak mendapatkan sukses yang diinginkan.


Bidang pembangunan, Negara-negara yang sedang berkembang telah mencatat sukses yang besar walaupun tidak seluruhnya sama. Setiap penilaian umum, masalah kemiskinan menghantui dunia dalam proposisi luas dan pada suatu skala yang tidak dapat diterima oleh seleuruh komponen dalam suatu bangsa dan Negara.


Pengalaman dalam bidang pembangunan selama 30 tahun menyarankan bahwa pendekatan birokratik terhadap kaum lemah harus digantidengan usaha-usaha yang menghidupkan motivsi dari dalam, akibat organisasi swadaya. Supaya swadaya itu dapat dicapai, mutlak perlua gar sebelumnya aspirsi kaum bawah dalam bidang material, sosial, dan spiritual dijabarkan dan pada waktu yang sama aspirasi itu hendaknya dikaitkan dengan ikatan-ikatan maupun kesempatan yang terkandung dalam berbagai situasi, baik ekonomi, sosial budaya dan teknologi. Dalam hal ini kita tidak membedakan tekhologi maju, madya, sederhana tetapi memilih teknologi yang kita perlukan untuk pembangunan. Walaupun demikian pemilihan ini harus didasarkan pada kriteria, yaitu : produktivitas, kesempatan membuka lapangan pekerjaan dan tidak merusak lingkungan.


Secara keseluruhan teknologi harus merupakan pelengkap kemanusiaan dalam meningkatkan taraf kehidupan ke arah yang lebih baik, sebagai individu, organisasi dan yang lebih besar lagi adalah Negara dan bangsa.



BAB III

PENUTUP

D. KESIMPULAN


Timbulnya krisis yang berkepanjangan karena sumber daya manusia yang ada tidak dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada. Supaya pembangunan nasional berhasil sejalan, selaras dalam sumber daya manusianya, manajemen sumber daya manusia harus diperbaiki dengan membuat Sumber Daya Manusia yang berkualitas, misalnya dengan pendidikan, anggaran penelitian diperbaiki, perbaikan gaji guru, anggaran pendidikan diperbesar. Untuk tidak lanjutnya dasar kebijakan politik, UU dirubah, diperbaiki dengan dibuat kerangka berfikir Indonesia baru, dengan memprioritaskan pembangunan nasional sebagai yang tertuang dalam pembukuan UUD1945 alinea keempat


Dalam suatu organisasi, unsur Sumber Daya Manusia merupakan salah satu unsur yang penting, baik dalam peranannya sebagai perencana maupun pelaksana dan pimpinan sebagai pemegang tombak kekuasaan menjadi salah satu pemain inti yang dituntut mempunyai sikap yang baik, juga harus mampu menjadi motivator yang sekaligus berperan sebagai fasilitator. Dengan jumlah penduduk yang besar adan kaya akan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin, maka krisis yang ada akan dapat diatasi. Selain hal tersebut untuk tindak lanjut kedepannya adalah peningkatan mutu Sumber Daya Manusia sebagai tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sekarang dan yang akan datang.


Keberhasilan pembangunan akan ditandai dengan adanya pemanfaatan ilmu pengetahuian dan teknologi yang lebih canggih, oelh karena itu peningkatan kualitas SDM sangat mendesak dilaksanakan supaya mampu mengikuti berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi tersebut serta dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan produktivitas, diantaranya dengan peningkatan kuantitas dan kualitas lembaga pendidikan dan pelatihan harus dilakukan sesegera mungkin. Jika hal ini tidak dilakukan maka Sumber Daya Manusia Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan Negara lain dalam pasar kerja di dalam negri sekalipun, karena nampaknya sedikit demi sedikit menjelang berlakunya era perdagangan bebas ini telah masuk pekerja-pekerja tingkat menengah ke Indonesia. Konsep link and match yang telah dipersiapkan oleh pemerintah harus segera di implementasikan sehingga ketidaksesuaian antara dunia pendidikan dan dunia kerja dapat dikurangi agar pembangunan yang ada dapat terus dijalankan sesuai dengan yang telah diterapkan.



E. SARAN


Timbulnya krisis yang berkepanjangan, karena Sumber daya Manusia yang ada tidak dapat memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada. Supaya pembanguanan nasional berhasil sejalan, selaras dalam sumber daya manusianya, Manajemen SDM harus diperbaiki dengan membuat SDM yang berkualitas, misalnya dengan pendidikan, anggaran penelitian diperbaiki, perbaikan gaji guru, anggran pendidikan diperbesar. Untuk tindak lanjutnya dasar kebijakan politik, UU dirubah, diperbaiki dengan dibuat kerangka berfikir Indonesia baru, dengan memprioritaskan pembangunan nasional sebagai yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat.


Dengan jumlah penduduk yang besar dan kaya akan sumber daya alam yang harus dimanfaatkan semaksimal dan sebaik mungkin maka krisis yang ada akan dapat diatasi. Selain hal tersebut untuk tidak berlanjut adalah peningkatan mutu sumber daya manusia sebagai tongkat estafet kepemimpinan dari generasi sekarang dan yang akan datang.


Sumber : Ilmu Pengetahuan Sosial / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2014.






Web : https://www.arjuno06.blogspot.com




Monday, March 2, 2015

Profil 34 Provinsi di indonesia mulai dari Letak Sampai Hasil Industri

Ga pake lama broo langsung Cekidot.. !!! 



1.Provinsi Nanggro Aceh Darussalam (NAD)
Ibukota : Banda Aceh
Berdiri :7 Desember 1959
Dasar Hukum : UU 24/1956
Letak :Pulau Sumatera ( 2º-6ºLU dan 95º-99ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BL
Luas Wilayah : 57.365,57 km².
Jumlah penduduk : 4,494,410 (2010)
Pertambangan : Pabrik Semen Andalas,Pupuk AAF,Minyak,Emas, dan Perak.
Suku : Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang, Singkil, Anak Jame, Simeleuw, dan Pulau
Agama :  Islam : 98,80 %, Kristen Protestan : 0,84% Khatolik: 0,16%, Buddha : 0,18%, Hindu : 0,02%.
 Pertanian : beras, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan.
Perkebunan : coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, cengkeh, pala, nilam, lada,                   pinang, tebu, tembakau, dan randu.
Industri :
-          industri hasil hutan
-          hasil perkebunan.
-          Hasil pertanian, seperti minyak kelapa sawit, atsiri, karet, kertas,
-          serta industri hasil pengolahan tambang yang belum berkembang secara optimal.
-          Jenis industri yang ada meliputi industri makanan, minuman, dan tembakau;
-          industri tekstil dan pakaian jadi;
-          industri kayu, bambu, rotan, dan sejenisnya;
-          industri kertas dan barang-barang dari kertas;
-          industri kimia dan barang-barang dari kimia;
-           industri logam dan barang-barang dari logam.
Aceh memiliki sejumlah industri besar di antaranya
-          PT Arun: Kilang Pencairan Gas Alam di Lhokseumawe
-          PT Pupuk Iskandar Muda (PIM): Pabrik Pupuk Iskandar Muda di Lhokseumawe
-          PT Aceh Asean Fertilizer (AAF): Pabrik Pupuk Asean di Lhokseumawe
-          PT Kertas Kraft Aceh (KKA): Pabrik Kertas di Lhokseumawe
-          PT Semen Andalas Indonesia-Lafarge (SAI): Semen Andalas di Aceh Besar
-          ExxonMobil: Kilang Gas Alam di Lhokseumawe

Pertambangan :

  • Emas di Woyla, Seunagan, Aceh Barat; Pisang Mas di Beutong, Payakolak, Takengon Aceh Tengah
  • Batubara di Kaway XI, di Semayan di Aceh Barat,
  • Batu gamping di Tanah Greuteu, Aceh Besar; di Tapaktuan
Komoditi utama : semen, pupuk, kayu gergajian, moulding chips, plywood, dan kertas,Beberapa komoditi yang paling banya keluar Aceh tercatat adalah komoditas pertanian, yakni karet 173 juta ton, padi 39 juta ton, pinang 21 juta ton, dan sayur-sayur 177 juta ton.

Komoditi lainnya yang keluar dari Aceh adalah coklat 16 juta ton, CPO 28 juta ton, kelapa 2,5 juta ton.
Kota : Lhokseumawe, Banda Aceh, Sabang

2.Provinsi Sumatera Utara (SUMUT)
Ibukota : Medan
Berdiri 15 April 1948
Dasar Hukum : UU 24/1956
Letak : Pulau Sumatera ( 1º-5ºLU dan 97º-101ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BB (Tapanuli) dan BK (Sumatera Utara)
Luas Wilayah : 71.680 km²
Jumlah Penduduk : 12.982.204 (2010)
Agama : Islam (65.5%),Kristen (Protestan/Katolik) (31,4%),Buddha (2,8%),Hindu(0,2%), ParmalimKonghucu
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Kertas, Tekstil, Ban Mobil.
Perkebunan : karet, coklat, teh, kelapa sawit, kopi, cengkeh, kelapa, kayu manis, dan tembakau, durian
Suku : Batak Karo, Batak Simalungun, Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan Maya-maya
Pakaian Adat : Karo
Kota : Medan, Sibolga, Pematangsiantar
Komoditi Utama : kelapa sawit, karet, kakao, dan coklat

3.Provinsi Sumatera Barat (SUMBAR)
Ibukota : Padang
Berdiri : 3 Juli 1958
Dasar Hukum : UU 61/1958
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLU-4ºLS dan 98º-102ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BA
Luas Wilayah : 425.75 km²
Jumlah Penduduk : 4.409.458 Jiwa (2011)
Agama : Islam 98 %, Kristen 1,6 %, Lain-lain 0,4%
Industri dan Pertambangan : Semen Padang, Tenun, Timah, Batubara,dan Granit.
Pertanian dan Perkebunan : Avage, Avokad, kacang mede, kayu manis, Kina, Ubi Jalar,
Pakaian Adat : Batu Sangkar
Komoditi Utama :
·         Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar.
·         Sektor perkebunan dengan komoditi unggulannya kelapa, kakao, gambir, cengkeh, kelapa sawit, nilam, teh, lada dan kopi .
·         Sektor perikanan komoditi unggulannya Perikanan Tangkap, Budidaya Laut, Budidaya Keramba, Budidaya Kolam, Budidaya Tambak, Budidaya Sawah.
·         Sedangkan sektor jasa komoditi unggulannya adalah Wisata Alam dan Wisata Budaya..
Kota : Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kab.Solok
4.Provinsi Riau
Ibukota : Pekan Baru
Berdiri : 25 Juli 1958.
Dasar Hukum : UU No 61.1958.
Letak : Pulau Sumatera ( 2ºLU-3ºLU dan 100º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM
Luas Wilayah : 94.561 km².
Industri dan Pertambangan  : Minyak Bumi, Emas, Perak, Bauksit dan Kertas.
Suku : Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan Bunoi
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya LabuhKomoditi Utama : Minyak dan Gas bumi, Kelapa sawit, Karet
5.Provinsi Kepulauan Riau

Ibukota : Tanjung Pinang
Berdiri  : 24 September 2002.
Dasar Hukum  : UU No 25/2002
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BM
Luas Wilayah : 13.741 km².
Jumlah Penduduk : 1.685.698
Industri dan Pertambangan  : Pakaian Jadi dan Batubara
Perkebunan dan Pertanian : Kelapa, Kopi, Nanas, Cengkeh, Kelapa Sawit, Buah-buahan, sayuran.
Komoditi Utama : Perikanan, Karet, Kelapa Sawit, Cengkeh, Kopi
Suku :Melayu, Siak, dan Sakai
Pakaian Adat : Teluk Belanga dan Kebaya Labuh
Kota : Kab.Natuna, Kab.Lingga, Kota Batam
6.Provinsi Jambi
Ibukota : Jambi
Berdiri : 25 Juni 1958
Dasar Hukum : UU No 61/1958
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-3ºLS dan 101º-105ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BH
Luas Wilayah : 244.477 km².
Jumlah Penduduk : 3.092.265
Agama : Islam (96,5%), Kristen (3%), Buddha (1%), Hindu (0,12%)
Pertambangan : Batubara, Emas, Minyak Bumi, Timah Putih
Perkebunan : Kelapa sawit, karet
Pertanian : Kedelai, Kol/Kubis, Beras Kerinci, Kentang, Tomat
Suku : Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah, Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
Pakaian Adat : Jambi
Kota dan Kabupaten : Kab.Kerinci, Kab.Bungo, Kota Jambi
Komoditi Utama : Karet
7.Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL)
Ibukota : Palembang
Berdiri : 14 Agustus 1960.
Dasar Hukum : UU No 3/1950
Letak : Pulau Sumatera ( 1ºLS-5ºLS dan 102º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BG
Luas Wilayah : 113.339,07 km².
Jumlah Penduduk : 7.450.394
Agama : Islam (96%), Kristen (1,7%), Buddha (1,8%), Lain-lain (0,5%)[6]
Industri dan Pertambangan  : Minyak bumi, Batubara, Pupuk, Polipropilen, Karet.
Suku : Melayu, Kikim, Semenda, Komering, Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau
Kota : Palembang, Kab.Banyuasin, Kab.Lahat
Komoditi Utama : Karet
8.Provinsi Bangka Belitung (BABEL)

Ibukota : Pangkal Pinang
Berdiri : 21 November 2000
Dasar Hukum : UU No.27/2000
Letak : Sebelah Timur Pulau Sumatera ( 1ºLS-4ºLS dan 105º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BN
Luas Wilayah : 81.724,74 km².
Jumlah Penduduk : 1.223.296 (2010)
Agama : Islam (81,83%), Buddha (8,71%), Kong Hu Cu (5,11%), Protestan (2,44%),Katolik (1.79%), Hindu (0,13%),
Pertambangan : Timah
Industri : industri yang mengolah hasil agro industri, perikanan, perkebunan dan hasil laut. Industri kerajinan yang diusahakan penduduk adalah kerajinan tangan berupa industri pewter dari timah, gelang/cincin/tongkat dari akar bahar, anyaman kopiah/peci resam dan sebagainya. Sedangkan industri kerajinan yang berupa makanan/penganan berupa terasi, rusip, getas/kerupuk, siput gonggong dan lain-lain.
Komoditi Utama : Nikel, timah, Karet
Perkebunan : Kelapa sawit, Lada, Karet
Suku : Bangka, Melayu, dan Tionghoa
Pakaian Adat : Aisan Gede

9.Provinsi Bengkulu
Ibukota : Bengkulu
Berdiri  : 18 November 1968.
Dasar Hukum : UU No.9/1967.
Letak  : Pulau Sumatera ( 2ºLS-6ºLS dan 101º-104ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BD
Luas Wilayah  : 72.078 km².
Jumlah Penduduk : 1.972.196
Agama : Kristen(Katolik & Protestan), Islam, Buddha, Hindu,
Industri dan Pertambangan  :Emas dan Perak, Batubara, Industri Konstruksi.
Perkebunan : Kelapa Sawit
Suku : Muko-muko, Pekal, Serawai, Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan Lembak
Pakaian Adat : Bengkulu
Komoditi Utama : Kelapa Sawit
Kota : Bengkulu, Kab.Kaur, Kab.Lebong

10.Provinsi Lampung
Ibukota : Bandar Lampung
Berdiri : 18 Maret  1964
Dasar Hukum : UU No.14/1954
Letak : Pulau Sumatera ( 3ºLS-7ºLS dan 103º-106ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : BE
Luas Wilayah : 35.376,84 km².
Jumlah Penduduk : 7.691.007 (2010)
Agama : Islam (96%), Protestan (1,8%), Katolik (0.9), Hindu (1,7%), Buddha (0.3%)
Perkebunan : Lada, Kopi, Cengkeh, Coklat, Kelapa sawit, Karet, Jagung, Singkong, Padi, Tebu
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Uranium, Batubara Muda, Emas, Marmer, Pakaian Jadi, Sapi Potong, dan Pupuk, Gula, Ketela, Kelapa Sawit, Kopi Robusta, Lada, Coklat, Kakao, Nata de Coco
Komoditi Utama :
·         Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, pisang, dan ubi kayu, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kelapa sawit, Kakao, Karet, Tebu, kopi, Kelapa, dan Lada.
·         Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan Tangkap, Budidaya Jaring apung, budidaya keramba, budidaya kolam, budidaya laut, budidaya sawah, danbudidaya tambak.
·         Sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, dan kambing,
·         sub sektor jasa Pariwisata yaitu wisata alam dan wisata budaya.
Suku : Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda, Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, dan Pasemah
Pakaian Adat : Tulang Bawang
Kota : Kota Metro, Kota Bandar Lampung, Kab.Lampung Timur

11.Provinsi DKI Jakarta
Ibukota : Jakarta 
Berdiri : 22 Juni 1527
Dasar Hukum : UU No.1/1961
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-7ºLS dan 106º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : B
Luas Wilayah : 154,00 km².
Jumlah Penduduk : 10.187.595
Agama : Islam (85,36%), Protestan (7,54%), Katolik (3,15%), Buddha (3,13%), Hindu(0,21%), Konghucu (0,06%)[3]
Industri dan Pertambangan : Pupuk TSP, Tekstil, Pemintalan Benang, Mobil dan Perakitan,
Kayu Lapis, Farmasi, Susu, Percetakan, Logam.
Perkebunan : Kelapa Sawit, Karet
Komoditi Utama : Ubi kayu, Pisang, Jagung
Suku : Betawi
Pakaian Adat : Abang dan None
Kota : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur
12.Provinsi Jawa Barat
Ibukota : Bandung 
Berdiri : 14 Juli 1950
Dasar Hukum : UU No.11/1950
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS dan 106º-109ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan  : D (Bandung), T (Purwakarta), E (Cirebon), F (Bogor),
Z ( Daerah Timur Bandung,seperti Sumedang), B (Bekasi)
Luas Wilayah : 3.266.559 km².
Jumlah Penduduk : 43.053.732
Agama :  Islam (97%), Protestan (1,81%), Katolik (0,58%), Buddha (0,22%), Hindu(0,05%), Kong Hu Cu (0.03%)[3]
Industri dan Pertambangan :Minyak, Tekstil, Pabrik Teh, Susu, Sutra Alam, Baterai, Kertas
Pupuk, Semen, Senjata, Alat Telekomunikasi, Pesawat Terbang ,Batik, Tenun,dll.
Perkebunan : teh, kelapa, minyak sawit, karet alam, gula, coklat dan kopi
Suku : 3 suku besar yaitu Sunda (mayoritas), Betawi (wilayah Kota/kab Bekasi, Depok, dan wilayah Utara kabupaten Bogor), Jawa Cirebon, Indramayu dsk.
Juga Untuk banten Disana Ada suku Betawi yaitu berapa daerah di Tanggerang.

Pakaian Adat : Jawa Barat
Komoditi Utama : Teh
Kota : Bogor, Bekasi, Bandung
13.Provinsi Banten

 Ibukota : Serang 
Berdiri : 4 Oktober 2000
Dasar Hukum  : UU.No.23/2000
Letak : Pulau Jawa ( 5ºLS-8ºLS dan 105º-107ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : A (Banten), B (Tangerang)
Luas Wilayah : 8.800,83 km².
Jumlah Penduduk : 10.644.030
Agama : Islam (96,6%), Kristen (1,2%), Katolik (1%), Buddha (0,7%), Hindu (0,4%)
Industri dan Pertambangan : Minyak, Baja, Pipa Asbes, Semen, Sentra Aneka Industri
(Tangerang).
Perkebunan : Kelapa sawit, Karet, Singkong
Suku : Baduy, Sunda, dan Banten
Pakaian Adat :  Pakaian Pengantin
Kota : Cilegon, Serang, Tangerang
Komoditi Utama : Padi, Kopra
14.Provinsi Jawa Tengah (JATENG)
Ibukota : Semarang 
Berdiri : 4 Juli 1950
Dasar Hukum : UU.No.70/1950
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-9ºLS dan 108º-112ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : H (Semarang), AD (Surakarta), AA (Eks Karisidenan Kedu)
G (Pekalongan), K (Pati), R (Banyumas)
Luas Wilayah  : 34.966 km².
Industri dan Pertambangan : Semen, Pupuk, Kertas, Tekstil, Batik, Tenun, Pemintalan Benang,
Perkebunan : Kopi, Teh,  tembakau, Nilam
Karung Goni, Kayu Lapis, Perkapalan,dll.
Komoditi Utama : 
·         Budidaya Krisan wilayah Sampan 
  • Budidaya Rumput Laut dan Ikan Bandeng Wilayah Sampan 
  • Budidaya Rumput Laut dan Ikan Bandeng Wilayah Sampan  
  • Budidaya Rumput Laut Kabupaten Jepara 
  • Optimalisasi Potensi Rawa Bendungan Kabupaten Cilacap 
  • Pusat peternakan dan Penggemukan Kabupaten Grobogan 
  • Peternakan Kambing Karangcupung Terpadu di Kabupaten Cilacap 
  • Pembangunan Peternakan Kabupaten Banjarnegara Regency 
  • Perkebunan Kayu Albasia dan Pengolahannya Kabupaten Banjarnegara 
  • Peternakan Kambing Etawah di Banjarnegara Regency
  • padi, jagung, karet, kopi, teh, kelapa, tebu, dan kakao

Suku : Jawa, Karimun, dan Samin.
Pakaian Adat : Jawa
15.Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Ibukota : Yogyakarta 
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.3/1950
Letak : Pulau Jawa ( 7ºLS-9ºLS dan 110º-111ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : AB
Luas Wilayah : 3.142 km².
Jumlah Penduduk : 3.452.390
Agama : Islam (91,4%), Katolik (5,4%), Protestan (2,9%), Lain-lain (0,3%)
Industri dan Pertambangan : Tekstil, Batik, Bahan Mori, Rokok/Cerutu, Emas dan Perak,
Percetakan dan Kosmetik.
Perkebunan : Kelapa
Suku : Jawa.
Pakaian Adat : Jogjakarta
Kota dan Kabupaten : Kota Yogyakarta, Kab.Bantul, Kab.Sleman
Komoditi Utama : Kelapa

16.Provinsi Jawa Timur (JATIM)

Ibukota : Surabaya
Berdiri : 4 Maret 1950
Dasar Hukum : UU.No.2/1950
Letak : Pulau Jawa ( 6ºLS-9ºLS dan 110º-115ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : L (Surabaya), AE (Madiun), AG (Kediri), M(Madura/Bangkalan), N (Malang), S (Bojonegoro), W(area Surabaya), P (Besuki)
Luas Wilayah : 47.921,98 km².
Jumlah Penduduk : 37.476.757
Agama : Islam (96,36%), Protestan (1,70%), Katolik (0,62%), Buddha (0,16%), Hindu(0,30%), Konghucu (0.02%), Lainnya (0,01%)
Industri dan Pertambangan : Semen, Perkapalan, Kertas, Pupuk, Baterai, Gelas Kaca, Alkohol, Kayu Lapis, Kereta Api, Garam, Percetakan, Rokok,dll
Pertanian dan Perkebunan : Agave, Teh, Tembakau, Vanili, Tebu, Jambu Mete, Kelapa, karet, Cengkeh, kakao
Suku : Jawa, Madura, Tengger, dan Osing.
Pakaian Adat : Madura
Kota : Madiun, Malang, Mojokerto
Komoditi Utama : Kakao, Karet, Cengkeh, Tebu, kelapa

17.Provinsi Bali

Ibukota : Denpasar
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.84/1958
Letak : Pulau Bali ( 8ºLS-9ºLS dan 114º-116ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DK
Luas Wilayah : 563.286 km².
Jumlah penduduk : 3.891.428
Agama : Hindu (92,3%), Islam (5,7%), Lainnya (2%)
Industri dan Pertambangan : Tenun dan Industri Pariwisata.
Perkebunan : kelapa , kopi, jambu mete
Suku : Bali Aga dan Bali Majapahit.
Pakaian Adat : Payas Agung
Kota dan Kabupaten : Kota Denpasar, Kab.Gianyar, Kab.Karangasem
Komoditi Utama : Kopi, Kelapa, Jambu Mete, Jagung, Budidaya Rumput laut
18.Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)

Ibukota : MataramBerdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum  : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-10ºLS dan 115º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DR (Lombok), EA (Sumbawa)
Luas Wilayah : 20.153,15 km².
Jumlah Penduduk : 4.500.212
Agama : Islam (96%), Hindu (3%), Buddha (0.5%), Katolik (0.5%)
Industri dan Pertambangan : Emas, Perak, dan Mangan.
Perkebunan : Kopi
Suku :  Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo, Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
Pakaian Adat : Sumbawa 
Kota dan Kabupaten : Kota MAtaram, Bima, Kab.Dompu
Komoditi Utama : Jagung, Padi
19.Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT)

Ibukota : Kupang 
Berdiri : 14 Agustus 1958
Dasar Hukum : UU.No.64/1968
Letak : Kepulauan Nusa Tenggara ( 8ºLS-11ºLS dan 118º-126ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : ED (Sumba), EB (Flores)
Luas Wilayah : 47.349,9 km².
Jumlah Penduduk : 4.683.827
Agama : Katolik Roma (55,85%) dan Kristen Protestan (34.06%),Islam (8.66%), Hindu(0.21%), Buddha (0,02%), Lain-Lain (1.20%)
Industri dan Pertambangan : Semen Kupang, Mangan, Minyak Cendana.
Perkebunan : Cengkeh, Kakao
Suku : Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong, Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai, Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
Pakaian Adat : Nusa Tenggara Timur
Kota dan Kabupaten : Kota Kupang, Kab.Alor, Kab.Ende
Komoditi Utama : Jagung, Kakao, Rumput laut

20.Provinsi Kalimantan Barat (KALBAR)
Ibukota : Pontianak 
Berdiri : 1 Januari 1957
Dasar Hukum : UU.No.25/1956 ; UUD
Letak : Pulau Kalimantan ( 2ºLU-3ºLS dan 108º-114ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KB
Luas Wilayah : 146.807 km².
Jumlah Penduduk : 4.395.983
Agama : Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu(0,2%), lain-lain (1,7%)
Industri dan Pertambangan : Bauksit, Intan, Industri konstruksi, Minyak Kelapa, Rotan, Karet.
Perkebunan : karet, kelapa sawit, kelapa, lidah buaya dan lain-lain.
Suku : Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke, Skadau, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju, dan Mbaluh
Pakaian Adat : Perang
Komoditi Utama : Karet, lidah buaya Kota Pontianak dan tenun ikat Sin-tang
Kota dan Kabupaten : Kota Singkawang, Kota Pontianak, Kab.Kapuas Hulu

21.Provinsi Kalimantan Tengah (KALTENG)

Ibukota : Palangkaraya 
Berdiri : 23 Mei 1957
Dasar Hukum : UU.No.21/1958
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLU-4ºLS dan 110º-116ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KH
Luas Wilayah : 153.800 km².
Jumlah Penduduk : 2.202.599
Agama : Islam (69,67%) ;Protestan (16,41%); Hindu (10,69); Katolik (3,11%); Buddha(0,12%)
Industri dan Pertambangan : Barang Kelontong, Minyak Kelapa, Karet ,Rotan, Minyak Bumi, Intan
Perkebunan : Kelapa Sawit, Rotan, Karet
Komoditi Utama : Padi ladang, Padi sawah, Jagung, Ayam Buras
Suku : Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan, Dusun, Maanyan, dan Katingan
Pakaian Adat : Sinjang ( Barito )
Kota dan Kabupaten : Kota Palangkaraya, Kab.Kapuas, Kab.Katingan

22.Provinsi Kalimantan Selatan (KALSEL)
Ibukota : Banjarmasin
Berdiri : 14 Agustus 1950
Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLS-5ºLS dan 114º-117ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DA
Luas Wilayah : 37.377,53 km².
Jumlah Penduduk : 3.626.616
Agama : Islam (96,67%); Kristen (1,32%); Katolik (0,44%); Hindu (0,44%); Buddha(0,32%); Lain-lain (0,80%)[3]
Industri dan Pertambangan : Batubara, Intan, Bijih Besi, Kerajinan dari Rotan.
Perkebunan : Kelapa Sawit, Karet, Kopi
Suku : Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit, Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak.
Pakaian Adat : Banjar
Kota dan Kabupaten : Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kab.Banjar
Komoditi Utama : Karet, Kelapa Sawit

23.Provinsi Kalimantan Timur (KALTIM)

Ibukota : SamarindaBerdiri : 1 Januari 1957
Dasar Hukum : UU.No.25/1956
Letak : Pulau Kalimantan ( 1ºLU-3ºLS dan 113º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : KT
Luas Wilayah : 211.440 km².
Jumlah Penduduk : 3,553,143
Agama : Islam (82,3%); Kristen (Protestan & Katolik) (16,4%); Hindu (0,58%); Budha(0,78%)
Industri dan Pertambangan : Kayu Lapis, Gas Alam Cair, Minyak Bumi, Tenun, Kristal, Timah.
Perkebunan : Kelapa sawit, Karet
Suku : Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan, Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis.
Pakaian Adat : Urang Besunung
Komoditi Utama : Karet, Kelapa Sawit
Kota : Samarinda, Bontang, Balikpapan
24.Provinsi Sulawesi Utara (SULUT)

Ibukota : Manado 

Berdiri : 14 Agustus 1959
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-6ºLU dan 120º-128ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM (Sulut), DB (Minahasa), DL (Sangihe Talaud)
Luas Wilayah : 25.768 km².
Jumlah penduduk : 2.270.596
Agama :  Protestan (63,60%), Islam (30,90%), Katolik (4,40%), Hindu (0,58%)Budha(0,14%)Kong Hu Cu (0,02%), dan Lainnya (0,06%)[2]
Industri dan Pertambangan : Minyak Kelapa, Emas, Marmer, Mangan, Gips, Kayu, dll.
Pertanian dan Perkebunan : Agave, kelapa, kakao, cengkeh, lada, jambu mete, kopi
Suku : Minahasa, Bolaang Mangondow, Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda, Halmahera, Tidore, dan Obi
Pakaian Adat : Minahasa
Kota : Manado, Bitung, Tomohon
Komoditi Utama : Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai, ubi kayu dan ubi jalar. Sektor perkebunan dengan komoditi unggulannya kelapa, kakao, pala, cengkeh, jambu mete, lada dan kopi . Sektor perikanan komoditi unggulannya Perikanan Tangkap, Budidaya Laut, Budidaya Keramba, Budidaya Kolam, Budidaya Tambak, Budidaya Sawah. Sedangkan sektor jasa komoditi unggulannya adalah Wisata Alam dan Wisata Budaya..

25.Provinsi Sulawesi Barat (SULBAR)

Ibukota : Mamuju 
Berdiri : 5 Oktober 2004
Dasar Hukum : UU.No.26/2004
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-3ºLS dan 118º-120ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : -
Luas Wilayah : 16.796,19 km².
Jumlah Penduduk : 1.158.336
Agama : Islam (83,1%), Kristen (14,36%), Hindu (1,88%), Buddha (0,04%), Lain-lain (0,62%)
Industri dan Pertambangan  : Bijih Besi, Nikel, Tembaga, Timah Hitam, Gips,Semen dan  Industri Kecil Lainnya.
Perkebunan : Kakao, Cengkeh, Kelapa, Kopi robusta
Komoditi Utama : Kakao, Cengkeh, Kelapa sawit, Kelapa dalam, kopi robusta, Rotan, perikanan tangkap
Suku : Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
Pakaian Adat : Sulawesi Barat
Kabupaten : Mamuju, Mamasa, Majene
26.Provinsi Sulawesi Tengah (SULTENG)

Ibukota : Palu 
Berdiri : 13 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak: Pulau Sulawesi ( 2ºLU-4ºLS dan 119º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DN
Luas Wilayah : 68.033 km².
Jumlah Penduduk : 2.635.009
Agama : Islam (76.6%), Protestan (17.3%), Katolik (3.2%), Hindu (2.7%), Budha(0.16%)
Industri dan Pertambangan : Emas, Bijih Besi, Nikel, Mika.
Perkebunan : Kopi, kelapa, kakao dan cengkeh
Suku : Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas, Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan Balatar
Pakaian Adat : Kulavi ( Donggala )
Komoditi Utama : Jagung, Kakao, Kelapa, Kopi
Kota dan Kabupaten :  Kota Palu, Kab.Poso, Kab.Tolitoli
27.Provinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA)

Ibukota : Kendari
Berdiri : 27 April 1964
Dasar Hukum : UU.No.13/1964
Letak : Pulau Sulawesi ( 2ºLS-7ºLS dan 120º-125ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 38.140 km².
Industri dan Pertambangan : Kelontong, Nikel, Minyak Kelapa, Aspal, Kapur, dll.
Suku : Mapute, Mekongga, Landawe, Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan Bugis
Pakaian Adat : Babung Ginasamani
28.Provinsi Sulawesi Selatan (SULSEL)

Ibukota : Makassar
Berdiri : 13 Desember 1960
Dasar Hukum : UU.No.47/1960
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLS-8ºLS dan 118º-122ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DD
Luas Wilayah : 62.482,54 km².
Industri dan Pertambangan : Kimia, Kertas, Logam, Bahan Makanan, Pakaian Jadi, Gips,
Perkebunan : Kakao
Tembaga, Semen, Minyak, Nikel, Batubara, Percetakan, dll.
Suku : Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan, Bugis, dan Makassar.
Pakaian Adat : Toraja
Komoditi Utama : Rumput laut, kakao

29.Provinsi Gorontalo

Ibukota : Gorontalo
Berdiri : 16 Februari 2001
Dasar Hukum : UU.No.2/1999
Letak : Pulau Sulawesi ( 0ºLU-1ºLU dan 120º-124ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DM
Luas Wilayah : 10.804 km².
Jumlah Penduduk : 1.040.164
Agama : Islam (97.81%), Protestan (1.59%), Hindu (0.35%), Katolik (0.07%), Buddha(0.09%, Lain-Lain (0,08%)[3]
Industri dan Pertambangan : Emas, Tembaga, Tekstil, Makanan, Kayu, dll.
Pertanian dan Perkebunan : padi sawah, jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang ked elai, kacang hijau, dan kacang tanah, jagung ,bawang merah, daun bawang, bayam, buncis, kangkung, ketimun, cabai, sawi, terong, kacang panjang, kubis, labu siam, dan tomat, durian, mangga, nangka, anas, pepaya, pisang, dan rambutan, Kelapa sawit
Suku : Gorontalo, Atinggola, Suwawa
Pakaian Adat : Sundi, Biliu
Kota dan Kabupaten : Kota Gorontalo, Kab. Boalemo, Kab.Pohuwato
Komoditas Utama : Mangga, Cabai, Kelapa Sawit
30.Provinsi Maluku

Ibukota : Ambon
Berdiri : 1 Juli 1958
Dasar Hukum : UU.No.20/1958
Letak : Kepulauan Maluku ( 0ºLS-9ºLS dan 124º-136ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DE
Luas Wilayah : 851.000 km².
Jumlah Penduduk : 1,533,506
Agama : Islam (50,8%), Protestan (41,6%), Katolik (6,8%), Hindu (0,4%), Buddha(<0,1%), Khong Hu Chu (<0,1%), Lainnya (0,4%)
 Industri dan Pertambangan : Emas, Minyak Bumi, Minyak Kayu Putih, dll.
Perkebunan : Pala, Cengkeh, Kelapa
Suku : Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
Pakaian Adat : Maluku
Kota dan Kabupaten : Kota Ambon, Kota Tual, Kab.Buru

31.Provinsi Maluku Utara
Ibukota : Sofifi
Berdiri : 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.46/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 3ºLU-º3LS dan 124º-129ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DG
Luas Wilayah  : 33.321,22 km².
Jumlah Penduduk : 1.038.087
Agama : Islam (76,1%), Protestan (23,1%), Lainnya (0,8%)
Industri dan Pertambangan : Minyak Bumi, Nikel, Minyak Kayu Putih, Asbes.
Perkebunan : Pisang, Kopra, Cengkeh, Pala
Suku : Halmahera, Obi, Morotai, Ternate, dan Bacan.
Pakaian Adat : Maluku
Komoditi Utama : Kopra, Buah Pala, Cengkeh, Perikanan, Emas, Nikel,
Kota dan Kabupaten : Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kab.Halmahera Timur

32.Provinsi Papua Barat

Ibukota : Manokwari
Berdiri : 4 Oktober 1999
Dasar Hukum : UU.No.45/1999
Letak : Pulau Irian ( 0ºLS-5ºLS dan 130º-138ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 116.571 km².
Jumlah Penduduk : 760.422
Industri dan Pertambangan  : Minyak Bumi, Kayu Gelondong dan Kayu Lapis, Emas, Perak, Alumunium, Asbes, Tembaga.
Perkebunan : Kakao, kelapa sawit., karet, kopi
Suku : Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan Sentan.
Pakaian Adat : Serui
Kota dan Kabupaten : Kota Sorong, Kab.;Manokwari, Kab.Raja Ampat
Komoditi Utaman: Di sektor perkebunan komoditi unggulannya adalah berupa kakao, kelapa sawit, karet dan kopi, Sektor perikanan dengan komoditi perikanan tangkap, budidaya kolam, budidaya tambak dan budidaya laut. Sementara untuk sektor jasa Provinsi Papua Barat menawarkan Wisata Alam dan Wisata Budaya sebagai komoditi unggulannya.
33.Provinsi Papua

Ibukota : Jayapura
Berdiri : 1 Mei 1963
Dasar Hukum : UU.No.12/1969 Dan UU.No.45/1999
Letak : Kepulauan Maluku ( 1ºLS-6ºLS dan 131º-141ºBT )
Tanda Plat Nomor Kendaraan : DS
Luas Wilayah : 421.981 km².
Jumlah Penduduk : 2.831.381
Agama : Protestan (51,2%), Katolik (23,42%), Islam (22%), Hindu (3%), Budha(0,13%)
Industri dan Pertambangan  : Tembaga, Minyak Bumi, Kayu Lapis, Alumunium,  Asbes, Marmer, Kayu Gelondongan.
Perkebunan : Cengkeh, Karet, Kelapa, kakao
Suku : Sentani, Dani, Amungme, Nimboran, Jagai, Asmat, dan Tobati.
Pakaian Adat : Asmat
Kota dan Kabupaten : Kota Jayapura, Kab.Mimika, Kab.Nabire
Komoditi Utama : Kerapu, Cengkeh, Kakao, karet, Kelapa
34.Provinsi Kalimantan Utara (KALTARA) 

Ibukota : Tanjung SelorBerdiri : 25 Oktober 2012
Dasar Hukum :
Letak : Pulau Kalimantan (0°57′ LU 116°26′ BT)
Tanda Plat Nomor Kendaraan : 
Luas Wilayah : 77.382,78 km2.
Jumlah Penduduk : 738.163
Agama : IslamKatolikProtestanBudhaHindu, dan Kong Hu Cu
Industri dan Pertambangan : minyak, gas, kelautan dan tambang
Suku : Suku Tidung, Suku Bulungan, Suku Banjar, dan Suku Dayak
Pakaian Adat : -
Kota dan Kabupaten : Kota Tarakan, Kab. Nunukan, Kab.Balungan
Sumber :
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Aceh
-          http://id.wikipedia.org/wiki/Bali
-          http://disbun.kalselprov.go.id/